W E L C O M E

Selamat datang Selamat datang

Friday, May 14, 2010

Chocolate Cake

Dahulu kala disebuah desa kecil terdapat sebuah keluarga bahagia. Walaupun mereka hidup dalam kemiskinan, mereka tetap bahagia. Sebut saja namanya Yoga. Ia bekerja sebagai petani. Ia mempunyai seorang istri yang bernama Ani. Mereka berdua orang yang sangat bekerja keras. Setiap hari Ani membantu suaminya bertani.


Satu tahun telah berlalu dan kebahagiaan mereka pun bertambah. Ani melahirkan bayi perempuan yang sehat. Bayi perempuan itu bernama Merry. Bukan hanya itu saja kebahagiaan mereka. Hasil panen mereka juga bagus semuanya. Setiap hari mereka lalui dengan gembira dan bahagia.


Tak terasa mereka bertiga menjalani kehidupan yang bahagia dan suka cita telah enam tahun berlalu. Anaknya Merry juga telah menginjak umur enam tahun. Merry juga sudah mulai membantu bantu diladang. Karena mereka tidak mempunyai biaya, Merry tidak bisa sekolah. Sehingga akhirnya ibunya mengajari Merry membaca dan menulis saja.


Musim telah berganti. Dari musim semi ke musim gugur. Kehidupan diladang menjadi tidal mudah. Padi yang ditanam oleh Yoga semuanya mati. Tanah diladangnya tidak subur lagi. Yoga pun bingung harus bagaimana dan melakukan apa. Setiap hari Yoga duduk melamun dan tidak melakukan kegiatan apa – apa. Ani tidak tega melihat suaminya begitu terus. Dan akhirnya dengan uang yang sedikit ia mulai membuat kue coklat dan menjualnya. Merry membantu ibunya berjualan kue coklat. Kue coklat itu dibuat dengan rasa kasih dan sayang sehingga rasa kue itu menjadi nikmat. Mereka berdua berjualan kue coklat keliling kota karena didesa orang orangnya hanya sedikit. Jarak dari desa ke kota cukup dekat sehingga mereka berdua cukup jalan kaki saja untuk sampai ke kota.


Hari – hari berganti dengan cepat. Kehidupan keluarga itu tetap menjalani hari – harinya dengan kemiskinan. Suatu hari Yoga terserang penyakit aneh. Ia tidak bisa bangun dari tempat tidurnya, tetapi ia masih tetap bisa bicara. Ia juga terserang demam yang sangat tinggi. Istrinya tidak bisa berbuat apa – apa selain berdoa kepada tuhan.


“ ayah cepatlah sembuh, nanti kalau sudah sembuh ceritakan aku sebuah cerita lagi “ ucap Merry. Ayahnya hanya tersenyum lembut. Ibunya menangis mendengar anaknya berbicara seperti itu, karena ia fikir tak lama lagi ayahnya meninggal. Ibunya membelai anaknya dengan penuh rasa kasih sayang.


Benar juga perasaan Ani. Yoga sudah tidak sanggup lagi menahan penyakitnya dan akhirnya ia pun meninggal dunia. Meninggalkan istri dan seorang anak perempuan yang berumur enam tahun.

Ani seorang diri bekerja sebagai penjual kue coklat demi untuk mencari sesuap nasi. Menjual keliling kota bersama anaknya Merry adalah satu – satunya kebahagiaan yang ia miliki.


“ ibu, apakah nanti kita bisa bertemu ayah lagi ?” ucap Merry “ ia sayang di kehidupan esok kita akan berjumpa dengan ayah “ ucap ibunya “ aku sedih ayah sudah tidak ada “ ucap Merry “ bergembiralah sayang, ayah mu selalu ada disisimu. Ia selalu melihatmu dari surgaNya dan ia selalu berdoa untuk mu agar kamu selalu sehat “ ucap Ani


Mereka menjajakan kue coklat buatan mereka kesetiap orang yang mereka jumpai. “ kue coklatnya paman. Kue coklat untuk menghilangkan kesedihan “ ucap Merry “ oh ya ? kebetulan paman sedang sedih, paman akan membeli sepotong. Siapa nama mu nak ?” ucap orang itu “ nama aku Merry. Terimakasih sudah mau membeli kue coklat ini “ ucap Merry “ kamu sangat baik, hati – hati dijalan ya nak “ ucap orang itu. Mereka berdua kembali menjajakan kue coklat buatan mereka. Mereka keliling kota hingga sore hari dan mereka kembali pulang kerumahnya.


Keesokan harinya mereka kembali menjajakan kue coklat kekota. Tetapi kesialan kembali menghampiri mereka. Saat sedang ingin menyebrang, Merry tertabrak mobil yang dikendarai oleh orang tua.


“ anakku bertahanlah aku akan membawamu ke puskesmas dekat rumah. Bertahanlah sayang “ ucap ibunya sambil menangis “ bu biar saya antar anak ibu kerumah sakit terdekat “ ucap orang itu “ saya tidak memiliki biaya untuk membawa anak saya kerumah sakit “ ucap Ani “ biarlah saya yang menanggung biaya rumah sakitnya “ ucap orang itu


Orang tua itu ternyata orang yang membeli kue coklat kemarin. “ anda baik sekali, saya tidak tahu harus berbuat apa “ ucap Ani “ tak apa, lagi pula saya telah menabrak anak ibu “ ucap orang itu


Lalu Merry langsung dibawa kerumah sakit terdekat. Ibunya tak berhenti dari doanya kepada tuhan untuk kesembuhan anaknya.


Mukjizat diturunkan oleh tuhan kepada Merry. Kesembuhan yang ditunggu oleh ibunya telah datang. Dan akhirnya Merry terbangun dari komanya yang panjang.


“ ibu, dalam mimpiku ayah selalu menemaniku kemana saja dan ia selalu menceritakan dongeng yang indah kepadaku “ ucap Merry “ ibu kan sudah bilang kepadamu ayah selalu menemanimu kapan saja “ ucap ibunya


Keesokan harinya orang tua itu datang kerumah sakit. “ owh, apakah paman yang waktu itu membeli kue aku ?” ucap Merry “ ia nak dan paman ingin meminta maaf karena paman telah menabrak mu hari yang lalu “ ucap orang itu “ tidak apa – apa paman. Oh iya bagaimana rasa kue coklatnya ?” ucap Merry “ hmm.. rasanya sangat menakjubkan. Kue coklat itu mendatangkan kebahagiaan untuk paman “ ucap orang itu “ maaf pak, besok kami harus pulang dan ingin berjualan lagi, saya tidak mempunyai biaya untuk menggantikan uang bapak karena membayar rumah sakit ini. Bagaimana kalau hasil penjualan saya tiap hari saya berikan untuk bapak ?” ucap Ani “ hoho, tidak usah bu. Tidak perlu.emm.. oh iya bagaimana kalau kalian tinggal dirumah saya saja ? saya merasa kesepian dan tidak ada yang menemani saya “ ucap orang itu “ maaf pak, saya tidak ingin menikah lagi. Terima kasih “ ucap Ani “ oh, maksud saya bukan untuk itu. Mungkin kalau ada Merry saya tidak merasa kesepian lagi “ ucap orang itu “ tapi bagaimana dengan rumah saya dan kue – kue saya ?“ ucap Ani “ nanti akan saya urus bagaimana nantinya “ ucap orang itu


Keberuntungan hinggap dikeluarga Merry. Keesokan harinya mereka tinggal dirumah orang itu. Orang itu membukakan took kue coklat untuk usaha mereka berdua. Tahun demi tahun berganti, dan took kue coklat mereka menjadi banyak dikunjungi orang banyak. Banyak pelanggan yang berdatangan dari luar negeri untuk mencicipi kue coklat itu. Kue coklat itu mampu membuat perasaan menjadi bahagia, sehingga banyak orang ingin merasakanya. Dan akhirnya Merry dan ibunya hidup bahagia


Pangeran Adi Nugraha

Beno dan Dori

Di pagi hari Beno berangkat ke sekolah, di jalan ia bertemu seseorang.


” Dek, mau kemana ?” kata seseorang
” Saya mau kesana ” jawab Beno
” saya juga mau kesana ” jawab seseorang sambil menunjukan jari tetapi kearah yang berlawanan.
” Mas mau ke sana, kalo saya kesitu ”
” Yaudah saya yang ke situ kamu kesana ya ?!” ucap orang itu.

Beno terbingung sebentar, dan ia bertanya ke orang itu

” Kesana, kesitu mau kemana mas ?”
” Oh mau naik kereta ” jawab orang itu pada Beno
” Daerah sini gak ada kereta mas, yang ada bajaj ”
” Yaudah deh, dasar orang kereta sama bajaj sama,
dasar gila ”.

Orang itu pergi, dan Beno melanjutkan perjalanannya lagi tetapi sebelum itu Beno menengok kekiri dan ternyata itu rumah sakit. Dia berjalan sedikit untuk melihat itu rumah sakit apa, ternyata rumah sakit jiwa. Yasudah dia melanjutkan perjalanannya lagi. Diperjalanannya lalu ia bertemu seseorang lagi.

” Dek, jalan situ dimana ya ?”
” Oh, kalo jalan situ disana mas”
” Kalo jalan ini dimana ?”
” Kalo saya gak salah liat sih itu jalanan yang ada di merak mas ”
” Waduh ini daerah mana dek ?”
” Ini mah daerah Jak-Sel mas ”
” Oh yaudah deh ... Oh ya kira-kira dari sini jalan kaki ke merak berapa menit ya?”
” Ya kira-kira 3 menit nyampe sih mas. Ato enggak jalan sambil nendang-nendang kaleng juga nyampe sendiri ”
” Ya ya, saya mau nyari kaleng dulu ”.

Sesudah itu Beno melanjutkan perjalanannya lagi.Tiba-tiba ditengah jalan dia bertemu seekor anjing.

” Guk-guk ...... hrrrr ... ”
” Waduh ! serem amat ”

Seperseribu detik kemudian anjing itu mengejar Beno. Anjing itu mengejar Beno kekanan-kekiri-kanan-kiri. Anjing itu tanpa kenal lelah mengejar Beno, begitu pula Beno tanpa kenal lelah dikejar anjing. Lalu Beno melihat di ujung jalan ada kantor polisi.

” Hos .... hos .... hos .... aduh pak saya dikejar sama anjing, tolong pak ”
” Dimana lokasinya dek ?”
” Disitu pak di deket belokan situ ”
” Namanya siapa ?”
” Nama saya Beno Sutino pak ”
” Aduh .... bukan nama kamu, nama anjingnya siapa ?!”
” Ah si bapak, mana saya kenal orang saya belom sempet kenalan,mau kenalan eeh udah di kejer duluan”
” Kamu sekolah dimana ?”
” Saya sekolah di daerah Tanjung Priuk pak ”
” Oh yaudah, kamu jalan kaki ?”
” Iya pak, saya udah biasa dari kecil jalan kaki kesana”
” Oh ya selamat menempuh perjalanan ... oh iya dek kalo ada oom-oom yang kasih permen jangan mau, tapi kalo di kasih duit baru di ambil ”
” Ok pak siap ....!”

Dalam sekejap mata Beno berjalan lagi menuju sekolahnya. Sesampai di halte bis, ia menunggu temannya untuk berjalan bersama. Tetapi temannya tak kunjung datang, tiba- tiba ada suara aneh dari belakang datang.

” Hey lay ! Bagi duit !”
”Ada sih bang. Buat apaan?”
” Aaaah ! jangan banyak bacot kau ! cepet serahin
barang berharga lo !” si preman sambil menarik baju Beno ke atas.
” Barang berharga ada di rumah bang, kalo mau abang
ke rumah saya aja ”
” Ah,, dimana rumah kau ?!”
” Di situ bang di ragunan ”
” Ah gila kau ini, ini aja di prumpang ”
”Yaudah kesana aja bang, di JL.sepi sendiri no.3. saya
tadi jalan kaki dari jam 3 pagi sampe sini cepet kok.
Kalo jauh itu Cuma boongan aja kok ”
” Yaudah saya kesana deh, sampai jumpa lay !”

Beno berjalan lagi. Berjalan disamping jalan raya tanpa kenal lelah tetapi tidak meninggalkan jejak kakinya. Disamping jalan raya dia melihat ada warteg.

” Wah, warteg tuh. Makan dulu ah masih sempet ini
baru jam 7”

Beno masuk ke dalam warteg itu, disana ada orang yang makan.

” Mau makan pake apa ndo ?”
” Ayam bakar 3, telor dadar, kerang, orek tempe, perkedel 2, udang. Sama sayur sop ”
” Segitu cukup ”
” Iya juga sih segitu belum kenyang ”
” Nih ” sambil memberi piring ke Beno.

Saat Beno lagi makan tiba-tiba dia keselek ayam bakar. Beno langsung menekan ayam itu kedalam mulutnya. Akhirnya ia selamat dari kejadian keselek tadi. Beberapa saat kemudian dia selesai makan tanpa minum.

” Berapa bu?”
” 10 ribu aja ”

Beno memberikan uang kepada ibu itu. Tiba-tiba seseorang datang.

” Heh Ben, ngapain lo ?”
” Eeh si Dori ”
” Abis ngapain lo ?”
” Abis dikerok ”
” Yee, dia serius jawabnya ”
” Gw abis makan, lo mau makan ? tuh ada sisa nasi gw. Lo makan aja gih ”
” Wah pinter biar hemat gw, bu bu jangan di cuci dulu piringnya. Saya mau abisin nasinya ”
” Oh ya boleh-boleh, nih ”

Setelah itu Dori langsung memakan sisa nasinya Beno. Bla bla bla bla bla trus udah gitu ceritanya Dori udah selesai kan, nah abis itu Dori dan Beno berjalan bersama menuju sekolah. Tiba-tiba Beno kesandung batu lalu dengan cekatan ia berjalan lagi dengan benar. Saat mereka tiba di daerah sunter, mereka melihat danau sunter sebentar.

” Ben, berenang yuk ?!” tanya Dori
” Gw gak bawa celana renang, abisnya lo tadi gak kirim surat dulu ” jawab Beno
” Ah gak papa, ni gw bawa clana renang dua,Nih !”
” Yah ini tengahnya boong Dor ”
” Mana ah ?”
” Ini tuh tuh ” jawab Beno sambil menunjuk lobang
yang dicelana itu.
” Ini mah lobang buat masukin kaki Ben !”
” Tapi clana renang gw gak ada bolongannya sama sekali ”
” Oh iya ini model baru, dah pake deh ”

Mereka berdua mengganti clana mereka dengan pakaian renang. Akhirnya mereka berdua berenang di danau itu. Beberaoa menit kemudian ada suara teriakan.

” Tolong ! Tolong ! Tolong !”
Mereka berdua mendengar teriakan itu
” Wah Ben, tuh jualan apaan ? emangnya makanan ada yang namanya tolong ?”
”Bukan, itu bukan jualan ”
” Apaan donk Ben ? oh gw tau nama orangnya si Tolong kan ?”
” Mungkin sih, coba aja yu samperin ”

Beno dan Dori mendatangi orang yang meminta tolong itu.

” Wah jualan apaan bu ?” tanya Dori
” Blep,blep,blep Saya .... bukan .... jualan .... tapi .... saya.... tenggelem .... BODOH !!!....” jawab ibu-ibu yang
tenggelam
” Oh tenggelam ya bu ?” tanya Dori sekali lagi
” Enak gak bu ?” tanya Beno
” Gak .... enak !!!.... cepet .... angkat .... saya .... ke .... atas !!!....”

Beno dan Dori yang masih memakai clana renang mengangkat ibu-ibu itu.

” Wah untung selamat ya bu ?!” ucap Beno
” Iya bu, coba kalo enggak ibu ntar nggak dapet doorprice donk ”
” Emangnya lomba ... oh iya bener juga tuh Dor, pasti ibu ini lagi latihan buat ikiut lomba” sambung Beno
” DIAM !!!” teriak ibu-ibu itu.

Lalu ibu-ibu itu memarahi mereka berdua. Tapi selagi lengah mereka berdua kabur lalu ibu-ibu itu mengejar mereka. Beno dan Dori teringat pakaian mereka lalu mereka memakai pakaian seragam mereka. Ibu-ibu itu terus mengejar mereka tanpa kenal lelah. Singkat cerita, lalu Beno dan Dori menghilang dari pandangan ibu-ibu itu. Dan ibu-ibu itu terlihat sangat capai sekali.

” Nganclep kemana tuh anak-anak ?!” ucap ibu-ibu dengan nada marah
Ternyata Beno dan Dori belok ke gang kecil.
” Waduh gila tuh orang, nafasnya kuat juga ” ucap Dori

Dengan melihat kekanan-kekiri mereka berdua melanjutkan perjalanan mereka lagi ke sekolah. Didalam perjalanan, mereka melewati lapangan sepak bola. Tiba-tiba.
( DUK ) suara bola terkena kepala Beno

” Aduh ! apaan tuh ?!”
” Kenapa Ben ?”
” Lo jitak gw Dor ? ah parah lo, sakit nih !”
” Bukan-bukan, yang jitak lo tu ini nih ” sambil menunjukan jari ke bola
” Siapa yang nendang ya ?”

Beno dan Dori didatangi oleh 5 orang anak kecil

” Maaf ya bang tadi gak sengaja ” kata anak kecil 1
” Iya bang kirain tadi gawang ” kata anak kecil 2
” Eeh tapi malah out ” kata anak kecil 3
” Abisnya abang kepalanya kotak gitu sih ” kata anak kecil 4
” Wogh ... ngaco lo ngaco semua !” kata Beno
” Heh lo diem-diem aja, kenapa ?” tanya Dori ke anak kecil 5
” Abisnya muka abang berdua jelek sih, ntar ketularan jelek ”
” Wah bener-bener nih semuanya !” bentak Beno
” Gini aja deh sebagai gantinya kita main bola aja yu?” tanya Dori
” Gimana nih ?” tanya anak kecil 2
” Yaudah boleh kok ” jawab anak kecil 1

Mereka berdua bersiap-siap untuk main bola. Mereka dibagi menjadi 2 bagian

” Semuanya ada 7 jadi .... 3,5 orang 1 team ” ucap Dori
” Setengahnya siapa Dor ?”
” Oh yaudah ada yang 4 ada yang 3 ”

Beno dan Dori tidak satu team. Team Beno ada empat orang, team Dori ada tiga orang. Ya, mereka memulai permainan itu.
Didalam permainan itu Dori terjatuh sendiri tapi akhirnya dia bisa bangun lagi dengan selamat. Akhirnya permainan itu selesai dengan skor imbang 0-0 tidak ada yang menang.

” Makasih ya bang udah main ” ucap 5 orang anak kecil
” Iya ” jawab Beno dan Dori kecapaian

Sesudah mereka istirahat mereka melanjutkan perjalanan mereka lagi. Karena mereka sedikit lelah mereka berjalan santai menuju sekolah mereka. Tiba-tiba Dori kesandung batu tetapi Dori dengan cekatan berjalan dengan benar lagi. Perjalanan mereka akhirnya membuahkan hasil. Mereka berdua akhirnya melihat atap sekolah mereka yang tinggi. Perjalanan mereka tidak sia-sia. Mereka patut di beri penghargaan, pertama Beno memberikan alamat dengan benar, memberikan orang lain bantuan. Yang paling penting Beno dan Dori berhasil menyelamatkan orang yang tenggelam. Mekera adalah pahlawan mereka patut dikenang.Di akhir cerita Beno dan Dori sampai ke sekolah mereka yang mereka cintai


Pangeran Adi Nugraha